Polisi, Hasil Sementara Autopsi Penjual Cilok Yang Meninggal Dunia Dianiaya ODGJ
Boyolali – Pedagang cilok keliling di Boyolali, Slamet (45), meninggal dunia setelah dianiaya tetangganya, Wartono (40), yang diduga mengalami gangguan jiwa. Hasil sementara autopsi, Slamet mengalami luka dalam yang sangat serius.
"Keterangan sementara hasil autopsi, tulang kepala korban retak dan tulang rusuk patah," kata Kapolsek Sambi Iptu Sunarto, Selasa (9/11/2021).
Sunarto menyampaikan autopsi dilakukan di RSUD dr Moewardi, Solo, Senin (8/11) kemarin. Setelah autopsi selesai, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan di pemakaman umum Dukuh Dondil, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
Namun apa penyebab pasti kematian korban, masih menunggu hasil lengkap autopsi secara resmi dari RSUD dr Moewardi. Hasil autopsi diperkirakan baru keluar satu minggu ke depan.
"Untuk sebab pasti kematian korban, kami masih menunggu keterangan resmi hasil autopsi dari rumah sakit. Hasil resminya belum keluar," jelasnya.
Sementara luka luar yang dialami korban yakni di punggung kiri dan mata kiri memar serta pelipis kiri.
Diberitakan sebelumnya, korban Slamet (45) dan tersangka Wartono (40) keduanya warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi Minggu (7/11) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana awal mula hingga tersangka menganiaya korban di depan rumahnya itu. Juga tidak terdengar teriakan korban atau berusaha melarikan diri dari amukan tersangka.
Warga atau saksi mengetahui kondisi korban sudah terkapar dan dianiaya tersangka. Namun warga tidak berani mendekat untuk menolong korban, karena tersangka diketahui mengalami gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Petugas Polsek Sambi yang sedang patroli di desa tersebut langsung memberikan pertolongan. Korban dibawa ke Rumah Sakit Asyifa. Sedangkan tersangka dibawa ke Mapolsek Sambi. Namun, sayang korban akhirnya meninggal dunia di rumah sakit sekitar pukul 20.00 WIB.