Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Warga Asli Papua Ikuti Pelatihan Manajemen Ternak Ayam Rintisan Korbinmas Polri


KARANGANYAR - Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Suwondo Nainggolan membuka Pelatihan Management Pemeliharaan Ayam Petelor bagi 18 Orang Asli Papua. Pelaksanaan kegiatan yang merupakan bagian dari Program Binmas Ops Rasaka Chartenz 2022 tersebut bertempat di PT Sinar Pangan Mandiri, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar. 

Dalam sambutannya, Irjen Suwondo mengucapkan selamat datang pada para peserta pelatihan serta terimakasih kepada Kapolres Karanganyar, _owner_ peternakan ayam Sdr. Sukanto Hadi dan stakeholder Kab. Karanganyar atas terlaksananya kegiatan tersebut. 

Dijelaskan bahwa program pelatihan ini adalah gelombang pertama. Sesuai rencana ada 4 pelatihan yang akan dilaksanakan yaitu peternakan Ayam, Peternakan Sapi, Peternakan Babi, dan pertanian Jagung. 

Dengan digelarnya pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di Papua. Menurutnya, Tanah papua sangat kaya sehingga sangat berpotensi dalam pelaksanaan pertanian dan peternakan yang unggul. 

"Kita berharap begitu selesai dari pelatihan ini agar dikembangkan di daerah papua sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Papua," ujarnya dalam sambutan. 

Dirinya menambahkan, lokasi pelatihan diadakan langsung di peternakan ayam dengan harapan bisa langsung praktek sehingga dapat memudahkan kepada siswa dalam pelaksanaan mengaplikasikan di kehidupan nyata. 

"Kapolri berharap program pelatihan ini akan menjadi role model dan kita laksanakan sebaik mungkin," terangnya. 

Diadakannya program pelatihan tersebut disambut dengan antusias oleh para peserta yang dikirim dari 3 kabupaten di Papua. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang peserta pelatihan dari Kab. Kerom, Papua bernama Bety Bella Elisabeth Dorothia. 

Saat diwawancarai mengenai pendapatnya terkait kegiatan pelatihan ini, Bety menyampaikan bahwa beternak ayam merupakan suatu hal yang baru bagi masyarakat Papua. 

"Di Papua ada peternakan ayam, tapi ayam potong untuk konsumsi, bukan peternakan ayam petelur seperti disini. Sedangkan tingkat konsumsi ayam dan telur ayam oleh masyarakat di Papua cukup tinggi," ungkapnya. 

Bersama rekannya dari Kab. Waropen dan Paniai merasa senang dengan digelarnya program pelatihan tersebut.

Dirinya berharap bisa menimba dengan baik materi pelatihan yang diberikan, sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat di Papua.