Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2 Orang Terluka Akibat Bentrokan Sabtu Malam di Ngemplak Boyolali

 


BOYOLALI – Dua orang terluka akibat Bentrokan warga dengan Ormas di Jalan Raya Sobokerto, Dukuh Gelaran, Sobokerto pada Sabtu malam (08/04/2023). Keduanya merupakan anggota dari kelompok bela diri PSHT.

Identitas Korban, pertama Bernama RYAN BUDI WIBOWO, Lk, Boyolali 15 Pebruari 2003, Islam, Pelajar /Mahasiswa, alamat Tempursari Rt 02 Rw 03 Desa Tempursari, Kec. Sambi, Kab. Boyolali. Kondisi Luka  dan dibawa Ke RS UNS Surakarta. Ke dua bernama SUPRAPTO, Lk, 28 th, Islam, Swasta, alamat Dk. Genengsari, Desa Banyu Urip, Kec. JENAR, Sragen. Kondisi Luka di Kepala Bagian Belakang, Saat ini keduanya berada di RS UNS Solo untuk mendapatkan perawatan.

Kapolsek Ngemplak Akp Surjadi, mewakili Kapolres Boyolali Akbp Petrus P. Silalahi menyampaikan “Ada Laporan informasi dari Warga tentang terjadinya gesekan Ormas dengan Warga di Sobokerto. Personil jaga dari Polsek langsung merapat Ke TKP dan Setelah berada Di Tkp Diketahui Adanya Korban Luka dari kubu Ormas, kemudian Personil melaporkan situasi dan melaksanakan Koordinasi dengan Pimpinan untuk mendapatkan Perkuatan Pasukan, ”Ungkap,”Kapolsek

Dari Info salah satu warga awal mula “Ada acara kopi darat PSHT, di area Waduk Cengklik dalam rangka Penggalangan dana, acara tersebut selesai sekitar pukul 23.00 WIB, Kejadian penganiayaan berawal kedua korban setelah acara bersama sekitar 50 temannya melakukan konvoi di Jalan Raya Sobokerto – Sambi. Rombongan yang berkonvoi Sepeda motor itu sempat masuk ke jalan kampung dengan menggeber suara knalpot dan Berteriak-teriak sehingga memicu kemarahan warga.Jelasnya.

Warga Sebenarnya Sempat mengingatkan kepada rombongan Ormas tersebut agar berperilaku Sopan,akan tetapi tidak di Gubris, Kemudian atas perilaku tidak simpatik Oknum Ormas tersebut, Lalu terjadilah kesalahpahaman kemudian terjadi bentrokan yang Mengakibatkan korban Luka-luka dari Pihak Ormas yang konvoi tersebut yang diketahui Bukan merupakan Warga sekitar. “imbuhnya.

Kemudian beredar kabar liar di Wa grup terdapat korban dari kelompok Ormas, yang meninggal dunia akibat bentrokan tersebut, "Kapolsek membantah tegas kabar tersebut.“Info itu tidak benar. Sudah kami pastikan tidak ada, itu hoaks, “tegasnya

sempat di dapati adanya pergerakan yang mendatangi lokasi Kejadian, dari teman-teman kelompok bela diri tersebut, Pada Minggu (9/4/2023) dini hari sekitar 200-an orang yang diduga ingin mencari pelaku namun berhasil di halau Warga dan Petugas, yang sudah siaga di TKP, “Ungkapnya

Agar tidak terjadi Kejadian susulan Kapolres segera memerintahkan Polsek Jajaran untuk melaksanakan Penyekatan dijalur-jalur yang mengarah ke Lokasi kejadian dan menyampaikan Himbauan kepada ketua Ormas tersebut untuk mengondisikan Anggotanya guna Mengantisipasi gerakan massa Susulan.

Selanjutnya saat ini masalah masih di tangani oleh Kepolisian, dari hasil penyelidikan dan pengembangan kejadian di Lapangan, Polisi menahan 3 orang yang di duga pelaku Penganiayaan, berdasarkan keterangan Saksi-saksi yang saat itu berada di Lokasi kejadian, “tutup Kapolsek.

Adanya kejadian tersebut Dari Konfirmasi Warga PSHT Sobokerto, IKSPI Sobokerto dan warga sekitar,  mereka merasa sangat di Rugikan dan Resah Imbas adanya Konvoi arogan Ormas yang berasal dari lain daerah tersebut, mereka berkonvoi masuk kampung dengan berperilaku tidak Sopan, apalagi pada Tengah malam di Bulan Ramadhan

Sementara itu Camat Ngemplak  Ari Wahyu Prabowo, mengonfirmasi adanya gesekan atau bentrokan massa di Sobokerto. Namun, ia belum bisa memberikan detail kejadian. Ia menjelaskan terkait update kronologi dan detail kejadian saat ini sedang didalami oleh pihak kepolisian. Namun, pada intinya, lanjut Ari, yang terpenting adalah menciptakan situasi yang kondusif, nyaman untuk semua, dan terus membangung kerukunan dan kebersamaan.,” Pungkas Ari.