Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Para tahanan Polres Boyolali makan Bersama dengan Hidangan Nasi Kuning, Dalam Giat Rutin Jum'at Curhat

Boyolali - Suasana makan siang di Mapolres Boyolali pada hari Jum’at (1/9/2023) memiliki sentuhan berbeda hari ini, Sat Tahti Polres Boyolali Memberikan Kelonggaran Kepada para tahanan Yang sedang menjalani Pemeriksaan atas Dugaan Kasusnya Sebelum Naik Di Tingkat Proses Peradilan. 

Terlihat Nampak Para tahanan yang Sedang makan Bersama dengan Hidangan Nasi Kuning, Setelah Acara Makan Bersama terlihat Kasat Tahti Boyolali, Iptu Sugiyono, melakukan Dialog guna Mendengar Curhatan para Tahanan Sehabis menikmati hidangan Nasi Kuning.

Rupanya, acara tidak lazim ini adalah bagian dari inisiatif Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, yang bertujuan untuk memberikan motivasi dan bimbingan kepada para narapidana selama masa penahanan mereka.

Iptu Arif Mudi Prihanto, Plt. Kasihumas Polres Boyolali, menjelaskan, "Kegiatan ini dalam Rangka Program Jum’at Curhat Polres Boyolali. Dan memang telah direncanakan. Tujuannya adalah untuk memberikan dorongan kepada para tahanan agar mereka sadar dan memiliki niat yang positif dan konstruktif."

Program ini juga diharapkan memberikan dukungan emosional dan semangat positif kepada para tahanan. Hal ini diharapkan dapat berdampak pada perubahan perilaku mereka setelah bebas, dengan harapan mereka akan mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. 

Di sisi lain, kegiatan makan siang bersama tahanan ini merupakan bagian dari komitmen Polres Boyolali dalam menerapkan pendekatan yang humanis dan empatik terhadap para tahanan.

"Dengan melibatkan kegiatan makan siang bersama dan program bimbingan, kami akan melaksanakan hal ini secara rutin, setidaknya sekali dalam sebulan," ujar Arif.

Sementara itu Iptu Sugiyono juga mengungkapkan pandangannya. Menurutnya, hal yang utama untuk diubah adalah perilaku dan tindakan mereka. Sebagai penegak hukum, pihak kepolisian berupaya memberikan bimbingan kepada para tahanan, tetapi kesadaran untuk berubah juga harus tumbuh dari dalam diri para tahanan.

"Kami mendorong mereka untuk lebih mendekatkan diri kepada agama dan beribadah, baik bagi yang muslim maupun non-muslim. Ini adalah langkah untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta," tutupnya.