Guna Menurunkan Angka Stunting, Kecamatan Banyudono Rapat Rembug Stunting
Boyolali - Kepolisian Sektor (Kapolsek) Banyudono, AKP Agus Susilo Utomo, turut serta dalam rapat Rembug Stunting yang diselenggarakan di Kecamatan Banyudono. Rapat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan upaya penurunan angka stunting di wilayah tersebut Rapat ini memiliki peran penting dalam upaya penanganan masalah stunting di wilayah Banyudono, Rapat ini berlangsung di Gedung S. Paryanto, S.H., M.H., kantor Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali pada hari Senin (02/10/2023) siang..
Camat Banyudono, Bapak Dwi Hari Kuncoro, S.STP., M.Si, memimpin kegiatan ini dengan dihadiri Forkopincam (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan) serta dinas Kesehatan dan Pemerintah Desa Kecamatan Banyudono dan Tokoh Masyarakat yang dihadiri lk 60 Peserta.
Rangkaian acara dimulai dengan sambutan pertama dari Camat Banyudono, Bapak Dwi Hari Kuncoro, yang kemudian diikuti oleh sambutan dari Ibu Lina Arifah, SE, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Selanjutnya, Bapak Drs. Suherman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali memberikan sambutan dan paparan mengenai upaya penurunan angka stunting.
Camat Banyudono, Dwi Hari Kuncoro, menekankan bahwa rapat ini adalah wadah penting untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dalam mengatasi masalah stunting di Kecamatan Banyudono, Boyolali. "Semua pihak yang hadir berharap bahwa dengan kerja sama yang kuat, mereka dapat mencapai target penurunan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak," tegas camat.
Dalam paparannya, Ibu Lina Arifah, SE, dari Dinkes Kabupaten Boyolali, menjelaskan bahwa stunting merupakan gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang kurang memadai. Penyebab stunting pada anak dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor lingkungan melibatkan masalah gizi buruk, pemberian makanan yang tidak bergizi, serta kebersihan lingkungan yang buruk. Namun, faktor utama penyebab stunting adalah kekurangan gizi.
Bapak Drs. Suherman dari Dinkes Kabupaten Boyolali menambahkan bahwa stunting dapat berdampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak, termasuk gangguan pertumbuhan dan perkembangan intelektual. Kabupaten Boyolali bersama-sama berkomitmen untuk mengurangi angka stunting di wilayah tersebut dengan berbagai upaya yang terkoordinasi.
Kapolsek Banyudono, AKP Agus Susilo Utomo, juga memberikan kontribusinya dalam rapat ini. Ia menyampaikan bahwa peran Kepolisian di wilayah desa menjadi tugas dan peran Bhabinkamtibmas (Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yang bekerja sama dengan Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan Bidan desa dalam Upaya Pencegahan Stunting melalui sosialisasi dan tindakan nyata yang berkelanjutan memberikan Bantuan Gizi kepada keluarga kurang mampu,” tuturnya.
Akp Agus menambahkan, Rapat Rembug Stunting di Kecamatan Banyudono ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya bersama untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di wilayah tersebut. Semua pihak berharap bahwa kolaborasi ini akan membawa perubahan positif dalam mengurangi angka stunting di Kabupaten Boyolali,” tutupnya.