Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Polres Boyolali Ungkap Kasus pelaku Pencabulan terhadap lima orang anak dibawah Umur

BOYOLALI – Satu orang  tersangka kasus dugaan pencabulan atau sodomi terhadap lima orang anak di bawah umur di Andong Boyolali, ditahan Unit IV PPA Satreskrim Polres Boyolali.

Tersangka inisial FW (29) belakangan diketahui melakukan pencabulan atau sodomi terhadap lima orang anak laki-laki dibawah umur dengan inisial RYA (15), NBAD (14), AJN (15), ADR (13) dan ASA (13).

FW (29) melakukan pencabulan atau sodomi tersebut di tempat kerja yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya yaitu Toko Mainan Ragil Toys wilayah Andong Kab. Boyolali.

Didapat informasi bahwa pelaku melancarkan aksinya sudah sejak tahun 2022 dengan modus Mengajak para korban untuk bermain di toko mainan Ragil Toys tempat tersangka bekerja, kemudian disediakan wifi, diberikan jajanan dan uang, kemudian dilakukan perbuatan pencabulan dengan cara sodomi terhadap korban pada waktu yang berbeda – beda.

Kapolres Boyolali , AKBP Petrus Parningotan Silalahi, S.H., S.I.K., M.H. saat dihubungi wartawan menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah ditangani serta pihaknya juga menggandeng stakeholder terkait dalam penanganannya.

“Setelah ada laporan masuk selanjutnya kita ungkap kasus, Pelaku FW (29) sudah kita amankan dan dilakukan penahanan oleh penyidik di Rutan Polres Boyolali (19/10/23),” kata Petrus.

Dia menjelaskan, bahwa penanganan perkara sampai tahap penyerahan bekas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum.

“Berkas perkara sudah kita serahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk diteliti dan sudah dikembalikan lagi ke Penyidik dan saat ini Penyidik fokus memenuhi petunjuk dari Jaksa untuk melengkapi berkas” Tambahnya

Saat ini, pihak kepolisian bersama-sama dengan stakeholders lainnya sedang melakukan upaya pengembalian mental psikis para korban yang mana korban masih dibawah umur.

“Kita berusaha saat ini melakukan rehabilitasi dampak psikis terhadap korban, Kemudian kita juga mengundang pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak diantaranya P2TP2A,Dinsos,PSkiater, PSikolog dan Komisi Perlindungan Anak,” pungkasnya 

Dalam kasus ini, polisi menjerat FW (29) dengan pasal 82 UU RI NO. 17 tahun 2016 Tentang penetapan perpu No.01 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No.23 th 2002 tentang Perlindungan  Anak dengan ancaman paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun.