Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hari Kebangkitan Nasional: Inspirasi dari Masa Lalu, Visi untuk Masa Depan

 


Boyolali - Dalam momen yang penuh semangat, Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi memimpin Upacara Hari Kebangkitan Nasional dengan tema "Bangkit untuk Indonesia Emas". Acara ini digelar di Halaman Apel Satreskrim Polres Boyolali, pada Senin (20/05/2024), pagi.

Hadir dalam kegiatan tersebut Pejabat utama Polres Boyolali, Kapolsek jajaran, Personel Polri, dan ASN Polri Polres Boyolali, momen tersebut menjadi sarana untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Rangkaian upacara dimulai dengan kehadiran Inspektur Upacara dilanjutkan laporan komandan upacara, pengibaran Bendera Merah Putih, diikuti dengan momen mengheningkan cipta, dan pembacaan Teks Pancasila oleh Inspektur Upacara, dan pembacaan teks UUD 1945 sebagai pengingat akan dasar negara yang kita junjung tinggi.

Salah satu momen inti dalam upacara kebangkitan Nasional ke 116 tersebut adalah pembacaan sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI yang disampaikan oleh Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi. Dalam sambutannya, beliau mengajak untuk merenung sejarah, mengingat peran Boedi Oetomo dalam menanamkan semangat kebangkitan pada masa lalu.

"Apa yang telah dirintis Boedi Otomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan. Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada priayi Jawa diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat Bumiputera. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajahan Belanda. Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan," ujar Kapolres.

Selain itu, Kapolres juga mengingatkan akan peran Kartini dalam membangkitkan semangat kebebasan dan kesetaraan. "Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya. Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para 'kaum muda' sebagai 'embrio bangsa'. Di tangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan," tambahnya.

Dengan berbagai inspirasi dari masa lalu, Kapolres mengajak untuk melihat masa depan dengan penuh harapan dan semangat. "Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru," pungkasnya.

Upacara ditutup dengan menyanyikan bersama lagu Padamu Negeri, pembacaan doa, dan Andhika Bhayangkari. Dengan keseluruhan rangkaian upacara ini, diharapkan semangat kebangkitan nasional terus berkobar di hati setiap warga Indonesia, serta memperkuat persatuan dan kesatuan dengan rasa kebanggaan akan bangsa dan negara