Tradisi Pembaretan di Polres Boyolali yang Membangkitkan Semangat dan Keprofesionalan
Boyolali – Suatu momen bersejarah terjadi di Polres Boyolali, Polda Jawa Tengah, ketika puluhan Bintara remaja baru-baru ini mengikuti tradisi pembaretan, menandai langkah awal mereka sebagai calon Polisi Sejati yang mengabdikan diri sebagai personel Polres Boyolai.
Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyatakan bahwa tradisi pembaretan ini memiliki makna penting sebagai fondasi bagi para Bintara remaja dalam menjalankan tugas mereka ke depan. Pemasangan baret Sabhara menjadi simbol perjalanan awal mereka sebagai anggota Polri yang sesungguhnya,” ujarnya.
Rangkaian acara dimulai dengan Apel pemberangkatan tradisi pembaretan yang dipimpin oleh Wakapolres Boyolali KOMPOL Dani Permana Putra, yang bertempat di lapangan apel Mapolres Boyolali, dilanjutkan pelepasan dari menuju kegiatan menembak di asrama Brimob Gunung Kendil Boyolali, serta pembentukan fisik dengan pengenalan medan melalui kegiatan perjalanan menyusuri pemukiman, sungai dan persawahan menuju Pemandian Pengging Banyudono, Boyolali pada Jumat (6/5/2024).
Lebih lanjut Menurut AKBP Petrus, untuk mendukung tugas preventif anggota, mereka harus memiliki sejumlah kemampuan, termasuk turjawali, kemampuan dalmas, tipiring, negosiasi, dan bantuan SAR. Latihan rutin dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk memperoleh kemampuan tersebut, yang sangat penting dalam menjalankan tugas kepolisian.
Kapolres Boyolali mengungkapkan, kegiatan tersebut melibatkan 21 personel Bintara baru gabungan angkatan 48, 49, dan 50, dengan bertujuan untuk membentuk mental yang kuat dan loyal terhadap tugas kepolisian. "Kami berharap para Bintara remaja dapat menjadi anggota yang solid dan profesional dalam melaksanakan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat," ungkap AKBP Petrus.
Tradisi pembaretan ini juga dimanfaatkan untuk mengenalkan wilayah serta membentuk fisik yang prima bagi para Bintara remaja. Kapolres Boyolali berharap bahwa mereka dapat menjalankan tugas kepolisian dengan baik, menjadikan angkatan ini sebagai contoh solidaritas, kompak, dan bertanggung jawab.
"Para Bintara remaja Polri diharapkan dapat menghadapi setiap tantangan tugas kepolisian dengan profesionalitas dan proporsionalitas yang tinggi," tambah AKBP Petrus.
Tradisi ini, yang telah menjadi bagian dari warisan turun-temurun, diharapkan dapat memperkuat rasa persaudaraan dan kebanggaan sebagai anggota Polri yang menjalankan tugasnya dengan dedikasi tinggi,” pungkasnya.