Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Polisi Bersinergi dengan Stakeholder Terkait: Sosialisasi Pencegahan Wabah Demam Berdarah di Kampung Warga Binaan


 Banyudono, Boyolali - Bhabinkamtibmas Polsek Banyudono, Aipda Heri Susilo, melaksanakan pendampingan Puskesmas Banyudono dalam rangka sosialisasi dilakukan secara berkeliling bertatap muka langsung dengan warga sebagai upaya nyata pencegahan penyakit Demam Berdarah (DBD) yang belakangan marak terjadi menyebabkan warga terserang penyakit hingga menimbulkan kematian, kegiatan berlangsung di Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, pada Senin (8/7/2024), pagi.

Sinergi dilakukan dalam kegiatan yang dikuti Kepala Desa Banyudono yang diwakili oleh Kadus Banyudono 1 dan 2, Bapak Kelik dan Bapak Joko Tamat, Bidan Desa Banyudono, Ibu Lutfi Amd, Tim Puskesmas Banyudono 1, Bhabinkamtibmas, Aipda Heri Susilo, dan Mahasiswa KKN dari Universitas Setya Budi Surakarta.

Dalam sosialisasi ini, Aipda Heri Susilo menekankan pentingnya sinergi antara polisi dan stakeholder terkait dalam upaya pencegahan wabah DBD. "Kami mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk agar terhindar dari penyakit demam berdarah," ujarnya.

Bidan Desa Banyudono, Ibu Lutfi Amd, memberikan penjelasan mengenai tanda-tanda awal DBD serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan di rumah. "Menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menampung air adalah langkah awal yang sangat penting untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD," jelasnya.

Para mahasiswa KKN dari Universitas Setya Budi Surakarta juga turut berpartisipasi dengan memberikan edukasi kepada warga dan membagikan pamflet berisi informasi tentang DBD. Kehadiran mereka menambah semangat dan antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat Desa Banyudono. Mereka berterima kasih atas perhatian dan kerja sama semua pihak dalam upaya pencegahan wabah DBD di lingkungan mereka. "Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk memastikan desa kami bebas dari penyakit demam berdarah," kata Bapak Kelik, salah satu perwakilan desa.

Dengan adanya sinergi antara polisi, puskesmas, perangkat desa, dan mahasiswa KKN, diharapkan angka kasus DBD di Desa Banyudono dapat ditekan seminimal mungkin. Sosialisasi ini menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan warga dari ancaman penyakit demam berdarah.