Lulusan Sespimti dan Sespimen 2024 Diharapkan Jadi Ikon Kebhinekaan
Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menutup pendidikan Sespimti Dikreg ke-33 dan Sespimen Dikreg ke-64 Tahun Ajaran 2024. Turut hadir dalam acara sejumlah pejabat utama Mabes Polri dan tentunya Kepala SSP Lemdiklat Polri Irjen. Pol. Chrysnanda Dwilaksana.
Dalam sambutannya, Irjen. Pol. Chrysnanda menyatakan bahwa pendidikan Sespimti dan Sespimen dilakukan guna menghasilkan sosok pemimpin nasional yang memiliki kemampuan manajerial dan operasional. Sebab, hal itu sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan strategis pada institusi Polri, kementerian, maupun lembaga.
“Sespimti Polri diharapkan menghasilkan pemimpin tingkat menengah yang profesional, cerdas, bermoral, dan modern dalam keutamaannya bagi kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban yang transformatif, kolaboratif, proaktif, dan problem-solving,” ujarnya dalam sambutan, Kamis (29/8/24).
Ia menyebut, sesuai dengan tema tahun ini, peserta didik Sespimti dan Sespimen diharapkan bisa mewujudkan pemimpinan tingkat tinggi dan menengah Polri, kementerian, dan lembaga yang prediktif, responsibilitas, transparansi, serta berkeadilan (PRESISI). Dengan begitu, dapat memberikan pelayanan terbaik menuju Indonesia maju.
Dijelaskannya, dalam periode tahun ini terdapat peserta didik dari Polri 76 orang, Reguler 74 orang, Program Matrikulasi Penyesuaian 2 orang, dan TNI 19 orang. Dari TNI sendiri terbagi menjadi Angkatan Darat 7 orang, Angkatan Laut 6 orang, dan Angkatan Udara 6 orang.
Seluruh peserta itu, ujarnya, telah mendapatkan penekanan mengenai moralitas, penyingnya kejujuran dan keadilan. Mereka juga mempelajari mengenai pengendalian diri dengan adanya kesadaran, tanggung jawab, disiplin.
“Membangun kepekaan, kepedulian, dan bela rasa bagi kemanuasiaan, keteraturan sosial, dan keberadaban,” ungkapnya.
Terakhir, para peserta didik juga telah ditekankan mengenai kepempinan dengan profesional, cerdas, dan modern. Dengan begitu, diharapkan mereka yang telah mengikuti pendidikan dapat menjadi ikon kebhinekaan, toleransi, anti korupsi, dan anti narkoba.